Pembaca

Entri Populer

Thursday 28 March 2013

Sejarah Perkembangan Baju Zirah






Zirah adalah pakaian atau lapisan pelindung yang dikenakan untuk melindungi tubuh maupun kendaraan dari senjata atau benda yang dapat memberi luka fisik. Istilah zirah identik dengan pakaian perlindungan untuk berperang pada zaman dahulu, meskipun pada masa modern polisi dan tentara juga menggunakan zirah yang lebih ringan dan fleksibel.
Dalam perkembangannya, zirah berkembang dari sekadar pakaian berbahan dasar kulit tebal (misalnya kulit trenggiling), kemudian lempengan logam yang dibentuk sesuai tubuh (misalnya kuiras), sampai yang termaju adalah rompi anti peluru. Saat ini yang dianggap sebagai baju zirah umumnya adalah baju besi. Pembagian jenis baju zirah yang terkenal adalah baju zirah dari jalinan rantai (zirah cincin), berbentuk sisik (zirah sisik), dan lempengan padat (zirah lempeng).
Di Nusantara dan berbagai bangsa melanesia dan polinesia lainnya jarang menggunakan baju zirah karena kelangkaan besi di daerahnya. Oleh karenanya lebih bertumpu padatameng atau perisai kecil untuk mendapatkan kecepatan dan kelincahan dalam pertarungan dibandingkan perlindungan yang ditawarkan baju zirah.
Baju zirah menurut pendapat orang selama ini adalah, baju yang terbuat dari besi yang dipakai dalam peperangan jaman dulu. Sebenarnya baju zirah adalah seperangkat pakaian, yang digunakan dengan tujuan memberi perlindungan terhadap senjata. Jadi baju zirah tidak hanya terbuat dari besi atau logam, baju yang terbuat dari kulit atau bahkan kevlar yang digunakan di zaman sekarang termasuk juga baju zirah, karena di gunakan dengan tujuan 'memberi perlindungan terhadap serangan senjata.'

Berikut ini adalah beberapa jenis baju zirah, dari yang hanya terbuat dari kulit hewan, sampai armor anti peluru yang digunakan sekarang.


BAJU ZIRAH NON-LOGAM

Baju zirah Kulit (Leather mail)


Baju zirah ini merupakan bentuk awal dari baju zirah. Dengan menggunakan kulit hewan yang tebal dan berlapis-lapis, diharapkan dapat mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh tebasan dan goresan ringan.





Baju zirah ini sama sekali tidak berguna jika menghadapi serangan langsung seperti tusukan atau tebasan yang kuat. Kelebihan baju zirah ini adalah beban yang diberikan pada tubuh sangat minim sehingga pasukan memiliki performa lebih dalam hal kelincahan bertarung.

Selain leather mail, baju zirah non-logam lainnya adalah baju zirah kayu (Wooden mail) dan satu lagi yang paling jarang ditemukan adalah baju zirah yang terbuat dari tulang. Baju zirah tersebut jarang terlihat karena hanya digunakan oleh suku-suku dipedalaman hutan.









BAJU ZIRAH LOGAM

Baju zirah jalinan rantai (Chain mail)

Chain mail adalah baju zirah logam yang paling fleksibel. Dibuat dari cincin-cincin yang salin bersambungan dan dijalin hingga seperti kaus.
Rantai baju zirah ini cenderung pecah jika menghadapi tusukan, atau bahkan jika menghadapi tebasan yang cukup kuat. Karena sifatnya yang fleksibel maka pemakainya masih rentan terhadap senjata-senjata tumpul seperti tongkat, gada, atau pentungan.
Saat ini sudah ada mesin untuk membuat dan menyusun cincin-cincin besi yang dijalin menjadi baju zirah jenis ini. Biasanya baju zirah rantai yang menutupi seluruh tubuh beratnya sekitar 35 pon.
Pasukan yang biasa menggunakan baju zirah jenis ini adalah orang-orang Romawi kuno, Jerman kuno, Celt dan Gaul.







Baju zirah sisik (Scale mail)


Scale mail terbuat dari lempengan besi kecil berbentuk segi empat, segi lima, atau bahkan bulat yang disambungkan sehingga menyerupai sisik.
Kepopuleran baju zirah jenis ini terutama karena menawarkan perlindungan lebih baik terhadap serangan senjata tumpul daripada jalinan rantai. Karena inilah baju zirah ini populer digunakan pada masa Romawi sebagai alternatif baju zirah rantai.
Terdapat literatur yang menyatakan bahwa baju ini rentan terhadap tusukan yang mengarah ke atas, tetapi sangat jarang terjadi tusukan yang melewati(tanpa memecahkan) celah sisik-sisik baju zirah jenis ini. Bagaimanapun menusuk keatas dengan tepat cukup sulit dilakukan.
Pada masa silam sisik-sisik ini dibuat dari perunggu, besi, atau baja. Ini bergantung pada kondisi geografis pembuat dan juga tujuan pembuat.







Baju zirah lempengan besi (Plate mail)

Plate mail adalah baju zirah yang sering diidentikkan dengan ksatria-ksatria eropa. Sebagaimana yang terlihat baju zirah ini akan sangat berat jika dibuat melindungi seluruh tubuh (Full plate armor).
Meski cukup berat, plate mail cukup digemari karena menawarkan perlindungan yang baik bagi serangan dari senjata tajam dan tumpul.
Dikatakan bahwa dulu, pembuatan plate mail tidak hanya didasarkan oleh efektifitasnya dalam menahan kerusakan dari senjata, tapi juga keindahan strukturalnya. Salah satu baju zirah yang indah adalah baju zirah yunani klasik yang dibentuk menyerupai otot dada dan perut, banyak digunakan oleh petinggi dan bangsawan Yunani dan Romawi. Lorica segmentata adalah baju zirah standar kekaisaran Romawi yang dibentuk dari lempengan-lempengan panjang untuk menutupi dada, perut, dan bahu.
Pada perang dunia pertama terdapat sepasukan kekaisaran Jerman yang menggunakan baju zirah ini untuk memberikan perlindungan pada badannya, terutama karena belum adanya rompi anti peluru.

No comments:

Post a Comment